JAKARTA, LIRANEWS.COM | Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Hilman Mufidi menyatakan dukungannya terhadap program 5.000 Doktor yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Pelaksanaan program tersebut harus dilakukan secara transparan dan akuntabel.
“Program ini sangat bagus, karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan tinggi melalui pemberian beasiswa kepada dosen dan tenaga kependidikan untuk melanjutkan studi doktoral,” terang pria yang akrab disapa Gus Hilman ini, Selasa (3/6/2025).
Gus Hilman menekankan pentingnya program ini dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.
Dirinya menyebut, peningkatan jumlah dosen bergelar doktor akan berdampak positif pada kualitas pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi.
“Program 5.000 Doktor ini sejalan dengan upaya kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan lebih banyak dosen bergelar doktor, diharapkan kualitas pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi akan semakin baik,” ujar Gus Hilman.
Namun, Gus Hilman juga mengingatkan agar program ini dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel.
Dirinya menekankan pentingnya seleksi yang ketat dan adil dalam penentuan penerima beasiswa, serta pengawasan yang efektif dalam pelaksanaan program.
“Kami akan terus mengawasi pelaksanaan program ini agar berjalan sesuai dengan tujuan dan memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia,” tambah Gus Hilman.
Program 5.000 Doktor merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan tinggi. Melalui program ini, diharapkan Indonesia dapat menghasilkan lebih banyak tenaga pengajar dan peneliti yang berkualitas, yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan pendidikan dan penelitian di tanah air.
Saat ini, Indonesia memiliki 4.687 perguruan tinggi (128 negeri dan 4.559 swasta) dengan total 335.014 dosen. Namun, baru 25% (84.618 dosen) yang telah berkualifikasi Doktor (S3). 75% (249.692 dosen) masih berkualifikasi Magister (S2).
“Untuk itu, program doktor ini sangat tepat dan harus didukung semua pihak. Jumlah doktor harus semakin banyak,” tuntas Legislator asal Dapil Jawa Timur II itu.
Sebelumnya, Mendiktisaintek Brian Yuliarto meluncurkan beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI), di Jakarta, Senin (2/6/2025). Program ini menjadi bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto, khususnya dalam menekankan pentingnya penguatan pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. LN-DAN
Discussion about this post