LiraNews, Yogyakarta – Usai Rapimnas LSM LIRA di Batu Malang, Jawa Timur, Sekjen DPP LSM LIRA, Mustakim Ishak menuju Yogyakarta melakukan konsolidasi LSM LIRA Provinsi Yogyakarta.
Menurut Mustakim, konsolidasi LSM LIRA Yogyakarta ini mengingat utusan LSM LIRA Yogyakarta tidak hadir dalam Rapimnas di Batu Malang, Jawa Timur.
“Salah satu bahasannya adalah rencana pelaksanaan pelantikan/pengukuhan pengurus DPW LSM LIRA Yogyakarta yang direncanakan pada akhir Agustus 2019,” ujar Mustakim, , Sabtu lalu.
Mustakim juga melakukan kunjungan ke Istana Kepresidenan Yogyakarta Jl. Margo Mulyo, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Saipullah, SE, SH, MM selaku Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Saipullah menjelaskan, bahwa banyak hal yang menarik perhatiannya sejak dia ditugaskan 8 tahun lalu sebagai Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta, terutama dalam mensinergikan program pemerintah tentang istilah ISTURA (Istana Untuk Rakyat).
“Sesungguhnya Istana Kepresidenan Yogyakarta sejak lama memang terbuka untuk umum. Namun dibatasi beberapa hari saja dalam satu minggu,” terangnya.
Atas dasar itulah, kata Saipullah, Istana Kepresidenan Yogyakarta melakukan berbagai kebijakan baik memberikan kemudahan dan fasilitas bagi para pengunjung. Kemudian melakukan penataan kembali baik di beberapa ruangan dan renovasi terhadap bangunan lama.
“Pembangunan masjid dan pembuatan taman baik di halaman utama maupun di sudut-sudut tertentu yang dinilai strategis yagn tetap bernuansa penghijauan,” katanya.
Dalam suasana kekeluargaan Pak KAIS (Kepala Istana) bersama Sekjen LIRA melihat taman-taman dan bangunan yang telah direnovasi, sehingga sangat layak untuk dikunjungi dan suasana nyaman bagi para pengunjung.
Terdapat beberapa bangunan penting yang memiliki kisah dan historis dengan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa bangunan penting tersebut antara lain, gedung utama atau gedung induk sebagai pusat penyelenggaraan berbagai acara kenegaraan.
Selain itu terdapat wisma-wisma untuk okomodasi tamu-tamu kenegaraan. Wisma tersebut meliputi Wisma Negara, Wisma Indra Prasta, Wisma Sawojajar, Wisma Bumiretawu, Wisma Saptapratala dan Wisma Jodipati.
Tidak kalah penting terdapat satu bangunan bersejarah yaitu Gedung eks-Senisono. Didalam bangunan ini terdapat Auditorium, Museum penyimpanan benda-benda seni serta perpustakaan.
Perubahan/pembaharuan suasana di lingkungan Istana Kepresidenan Yogyakarta ini ternyata di apresiasi oleh Presiden RI terdahulu Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Sampai saat ini didukung dan mendapat suport oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai salah satu upaya mendekatkan Istana dengan Rakyat.
Sebagai penunjang program tersebut Saipullah, sejak tahun 2012 sebagai Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta menginisiasi berdirinya Yogya berbakti sebagai wadah berbagai kegiatan masyarakat.
Mulai tingkat kelurahan hingga RT/RW, termasuk memberikan suport dan dukungan kepada para Musisi serta Istana Band yang sampai saat ini selalu mengikuti berbagai aktivitas kemasyarakatan. Demikian halnya berbagai program kegiatan di Istana Kepresidenan selalu bersama masyarakat lingkungan. **
Discussion about this post