Oleh Sholihin MS | Pemerhati Sosial dan Politik
PERNYATAAN Prabowo yang akan mengakui Israel (yang selanjutnya dilanjutkan dengan menjalin hubungan diplomatik), adalah pernyataan yang sangat gegabah, buta sejarah, melawan kehendak rakyat, dan sangat-sangat menyakiti hati umat Islam di seluruh dunia.
Sebagai Presiden, Prabowo belum punya prestasi apa pun terhadap bangsa dan negara. Ada 10 masalah krusial bangsa dan negara yang belum tersentuh sedikit pun oleh Prabowo. _(Lihat tulisan saya sebelumnya : “Presiden Prabowo, antara Ada dan Tiada: liranews)”
Jika dalam kondisi demikian Prabowo masih mewacanakan pengakuan terhadap Israel, maka citra Probowo akan makin hancur.
Israel adalah agresor dan terrorist yang sesungguhnya. Israel adalah gerombolan preman internasional yang sangat brutal dan biadab. Israel adalah satu-satunya “negara” yang tidak pernah mematuhi hukum internasional, resolusi PBB, dan konsensus apa pun yang telah disepakatinya. Pasukan Israel adalah adalah pasukan paling biadab di dunia, bukan saja tidak pernah mentaati hukum perang internasional, tetapi juga sangat mengabaikan hak-hak azasi manusia dan hak-hak eksistensi hidup manusia. Pembantaian bayi-bayi, orang tua, kaum wanita, dengan berbagai penyiksaan, pembantaian, pemerkosaan, dan penghancuran secara massal dan total di berbagai tempat yang dilindungi oleh PBB dan hukum internasional.
Jika saja Prabowo tidak mencabut pernyataannya, maka Prabowo akan berhadapan dengan mayoritas bangsa Indonesia dan seluruh umat Islam baik di Indonesia maupun di dunia.
Paling tidak ada lima kontradiksi pernyataan Prabowo yang tidak boleh diwujudkan :
Pertama, posisi Indonesia sejak Kemerdekaan Indonesia 1945 selalu mendukung Palestina dan tidak mengakui Israel.
Kedua, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, di mana Israel?
Ketiga, seluruh founding fathers kita yang telah memerdekakan Indonesia tidak mengakui Israel dan hanya mengakui Palestina.
Keempat, seluruh rakyat Indonesia telah bersepakat untuk hanya mendukung Palestina dan menolak untuk mengakui dan menjalin hubungan dengan Israel
Kelima, Israel tidak layak disebut sebagai negara tapi lebih tepat disebut real terrorist karena sikap dan tindakannya sebagai agresor, biadab, tanpa patuh terhadap hukum apa pun, dan tanpa rasa kemanusiaan.
Pada saat ini kebiadaban Israel sangat brutal, yang terus menghanguskan penduduk tidak berdosa, institusi yang telah dilindungi PBB dan hukum internasional (seperti Rumah Sakit, Lembaga Pendidikan, Perkampungan Sipil, dll). Kebiadaban Israel yang membantai bayi-bayi, anak-anak balita, memperkosa dan menganiaya para wanita, tidak ada rasa kemanusiaan terhadap para lansia, orang-orang sakit, dan orang-orang tidak berdaya.
Prabowo tidak punya kapasitas dan kredibilitas untuk mengakui Israel apalagi membuka hubungan diplomatik dengan agresor dan terrorist Israel. (*).
Discussion about this post