MAKASSAR, LIRANEWS.COM | Innaa Lillaahi WaInnaa Ilaihi Raaji‘uun. Kabar duka atas wafatnya ulama kondang, Ustadz H. Yahya Waloni.
Almarhum Ustadz Yahya Waloni adalah Mualaf (dari pendeta kristen ke Islam). Meninggal dunia pada Jumat (6/6/2025) tepat pada 10 Dzulhijjah atau hari raya Idul Adha 1446 H.
Ustad Yahya Waloni wafat saat menjadi khatib shalat Idul Adha di Masjid Darul Falah, Kompleks Minasa UPA, Jl. Aroeppala, Gn. Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kabar meninggalnya Ustadz Yahya Waloni disebarkan melalui jaringan pesan berantai media sosial yang diikuti redaksi LiraNews.com.
“Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya: Bapak Ustadz H. Yahya Waloni pada Jumat, 10 Dzulhijjah 1446 H (bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha),” demikian disampaikan dalam pesan tersebut.
Menurut kronologi, Ustadz Yahya Waloni menyampaikan khutbah pertama tanpa ada tanda-tanda keluhan.
Namun saat memulai khutbah kedua dan baru mengucap sepatah kata, beliau tiba-tiba ambruk dan langsung dilarikan ke RS. Bahagia.
“Allah Subhānahu wa Ta‘ālā lebih mencintai beliau. Beliau wafat dalam keadaan mulia, di atas mimbar, saat berjuang menyampaikan risalah agama Allah,” demikian ditulis dalam pesan tersebut.
Profil
Dikutip dari Wikipedia, Muhammad Yahya Waloni lahir 30 November 1970 dengan nama Yahya Yopie Waloni. Adalah pendakwah Islam Indonesia berdarah Minahasa yang mendalami ilmu perbandingan agama.
Yahya Yopie Waloni dilahirkan sebagai penganut Kristiani di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada 30 November 1970. Meninggal dunia pada tanggal 6 Juni 2025.
Ia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah seorang pensiunan tentara yang pernah duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah kabupaten di Sulawesi Utara.
Ia mengaku bahwa saat muda ia pernah nakal dan memiliki bekas tato di tubuhnya. Ia memiliki ijazah doktor dari Institut Theologia Oikumene Imanuel Manado tertanggal 10 Januari 2004.
Yahya Waloni mengklaim diri sebagai mantan pendeta dan pernah menjadi dosen Rektor STT Eben-Haezer. Ia dan istrinya menyatakan syahadat Islam pada 11 Oktober 2006 pukul 12.00 WITA dengan bimbingan Komarudin Sofa, Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Tetapi Pendeta Ersa Alfred Soru membongkar kepalsuan pengakuan Yahya Waloni sebagai mantan Pendeta dengan menelepon semua mantan Rektor STT Jayapura sahabat dan saudara Yahya Waloni di Manado.
Yahya memiliki seorang istri bernama Lusiana yang berganti nama menjadi Mutmainnah. Ia memiliki tiga orang anak bernama Silvana (Nur Hidayah), Sarah (Siti Sarah), dan Zakaria.
Yahya dipenjara selama 5 bulan karena kasus penistaan agama dan bebas pada 31 Januari 2022, setelah Paul Zhang dilaporkan sebagai penistaan agama Islam.
Discussion about this post